Tulisan ini bukan hanya untuk remaja, orang tua, dewasa, kakek nenek juga boleh baca. Selama masih suka ngeblog atau ngenet atau FB atau apapun... yang penting selama masih suka dan bisa membuka komputer. Cinta merupakan tema yang indah untuk ditulis. Cinta juga indah saat ia menerpa kita...menjalari seluruh tubuh dan merasuki rasa. Cinta bukan mahluk hidup, tapi bisa membuat hidup lebih hidup...(Starmild kali)... Percaya gak? ya harus percaya dunk.... Karena anda percaya maka blog ini anda buka, iya khan?
Ketika sudah jatuh cinta, dan cinta itu terbalas...alangkah berbunga-bunga hidup ini. Jenis cinta ada banyak. Tapi fase cinta ada 2. Cinta sebelum nikah dan cinta setelah menikah.Baiklah, akan kita bahas, satu persatu.
Sebelum anda menikah, cinta yang saling terjadi dan berhubungan (saling terkoneksi) adalah saat pacaran. Kalau tidak ada konek, berarti bertepuk sebelah tangan... hal itu tidak dibahas di sini. Saat anda sudah berpacaran, dan saling mencintai maka koneksi itu terbentuk... semakin kuat koneksi itu maka semakin kuat juga feeling anda menyatu. Awal berpacaran, mungkin semua terasa indah, keburukan-keburukan pasangan belum terlihat. Ibarat pepatah mengatakan: Tiada ruang dan waktu tanpa dirimu... (ahh, jangan lebay). Makan, minum, duduk, belajar, joging, mandi, berenangpun bawa hp dan konek selalu... setelah itu apa yang terjadi? yaaa, hpnya rusak karena dibawa renang and kecebur di kolam..he..he..
Tidak, tidak... bukan itu maksud saya. Yang terjadi berikutnya, waktu berjalan menjadi lambat; ingin cepat sekolah untuk ketemu si dia... ingin cepat kuliah utk ketemu si dia...
ingin cepat istirahat utk ketemu si dia... ingin cepat ke WC utk ketemu si dia.. (emang tukang jaga kloset?)... Sebulan, dua bulan, tiga bulan..... perubahan mungkin mulai terjadi. Si dia atau anda mulai jenuh. Jika dia jenuh, anda akan mengatakan: Sayang..kenapa kamu berubah akhir-akhir ini? Si Dia menjawab: maksud loh?? Anda menjawab lagi: Pokoknya kamu berubah deh... Si dia menjawab: Emang gue siluman bisa berubah-ubah... periksa dulu deh matamu ke dokter hewann. (he..he..).. Dilema ini terjadi cepat atau lambat terhadap pasangan yang baru maupun pasangan lama ... (yang berpacaran). Akhirnya timbul pertanyaan lanjutan: Apakah dia mencintai aku dengan sepenuh hati? atau sebaliknya Apakah aku mencintai dia dengan sepenuh hati? Di dalam kebingunan seperti itu, harus ada temen curhat yang sepadan. Orang tua kah? Ouh, jangan-jangan... Orang tua di ajak curhat sering gak nyambung... (mending ke UJM Management aja... kirim email ke ary.suaryasa@yahoo.co.id) Cinta anda akan di Manage dengan baik....Lantas apa yang harus saya lakukan? Caranya; sederhana... uji perasaan anda dan dia dengan tes no.1 berikut... yaitu buat vakum hubungan untuk sementara waktu. Katakan padanya kita jeda dulu... kita istirahat dulu... atau sejenisnya. Tapi tidak putus. Di sela jeda itu (setelah seminggu), anda lakukan ujian ringan, misalnya: "say... bawakan aku dunk buah jeruk segar... pengen banget sama jeruk"... lalu lihat reaksinya. Kalau dia tidak bereaksi, jangan marah. Kalau dia beraksi, jangan juga senang dulu. lanjut Lakukan ujian ke-2 ke-3 dan seterusnya... sampai 1,5 bulan. Anda akan tahu, apakah dia mencintai anda dengan sepenuh hati? Untuk soal ujian jedanya; hubungi email di atas.
Dalam batasan tertentu... Mencintai sepenuh hati itu mungkin saja terjadi. Mencintai sepenuh hati bukan berarti sepenuh jiwa. Coba baca berita-berita di koran, karena mencintai sepenuh jiwa dan raga... akhirnya raganya dikorbankan ketika kecewa dengan cara tanpa biaya... yaitu "bunuh diri"... Hari gini bunuh diri??? ya gak lah.... Ok, penulis sudah capek. untuk fase 2 minggu depan aja.
Karena tulisan ini original, maka otak jadi panas. Sampai ketemu di tema-tema yang lebih menarik. Jangan lupa kunjungi Blog ini secara teratur. Penulis akan mengisinya dengan tema: prestasi, manajemen, cinta, psikologis, wira usaha, dunia movie, sengketa anak-ortu, dll... semua original. Disaikan oleh penulis sendiri.... Bye..bye....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar