Setiap orang memiliki impian. Sesederhana apapun, impian itu pasti ada. Ibarat seorang anak petani, yang mimpi sederhananya menjadi petani juga seperti ayahnya.... Tapi jangan salah mengira, anak-anak petani jaman sekarang, tidak ada satupun yang masih dalam lingkaran mimpi sederhana. Semua bercita-cita dan bermimpi tinggi, setinggi-tingginya...
Ada yang bermimpi menjadi guru, menjadi pilot, menjadi dokter, menjadi polisi, dan lain sebagainya. Tapi, adakah di antara mereka yang bermimpi menjadi Pengusaha? Jangan ditanya, karena persentasenya pasti sangat kecil. Pengusaha yang biasa disebut wirausahawan atau kerennya enterpreneur, sepertinya bukan menjadi sebuah cita-cita bagi anak-anak kita... Kenapa demikian? Sejak di bangku TK, SD, SMP, SMA..tidak ada yang namanya pendidikan membangun mimpi menjadi " Pengusaha ".... Karena orang tua mereka pasti mengatakan; menjadi pengusaha itu sulit (butuh modal besar dll), menjadi pengusaha itu beresiko kalau bangkrut tidak ada pegangan, menjadi pengusaha itu pendapatannya tidak pasti, dll. Yaaahhhh... itulah kata-kata keras, pedas, dan menyudutkan jika seorang anak bermimpi menjadi pengusaha.... Akhirnya, si anak urung bermimpi menjadi pengusaha.
Sebagai bangsa yang berkembang, agar menjadi makmur, Indonesia membutuhkan 2% dari penduduknya menjadi Pengusaha... itu artinya sama dengan sekitar 4 juta warga... sudah sampaikah jumlah itu? Semua orang bisa menjawab, kalau angka itu tercapai, Indonesia tidak akan seperti sekarang. Lalu, dimana salahnya?..... Saya pikir, hanya satu: Jangan batasi mimpi anak-anak kita... Jangan takut-takuti mereka dengan ketakutan kita.... Biarkan mereka tumbuh dan membangun mimpinya sendiri. Membangun mimpi yang liar dan luar biasa dashyat... membangun mimpi sebagai seorang pemimpi.... Membangun mimpi sebagai si Super kaya tanpa menjadi "Gayus"....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar