INGIN DUIT 850 RIBU SETIAP HARI...??

Modal awal Hanya 580 ribu, sekali seumur hidup.... Menghasilkan 850 ribu per hari... Bisnis Legal.. Usaha nyata... Bukan Money Game... Gak Percaya? Ingin info lebih lengkap? Kirim SMS ke 03706846001 (Untuk Pulau Lombok) atau 0821 44 05 11 68 (Untuk Jawa & Bali) ketik: BisnisMNI_NamaLengkap_AlamatLengkap. Brosur akan kami kirim dan Tim kami akan memberikan penjelasan sejelas-jelasnya. Tidak ada yang ditutup-tutupi...

Senin, 16 Agustus 2010

HANTU WANITA CANTIK BERAMBUT PANJANG

Siang itu hari libur... bukan hari Minggu. Saya lembur seperti biasanya. Maklum pegawai yang baru menduduki posisi tertentu biasanya semangat terus. Apalagi banyak bahan yang harus saya kerjakan. Selain pekerjaan rutin, ada juga pekerjaan yang merupakan limpahan dari senior yang sudah pensiun, ataupun yang mau pensiun.
Kantor saya berlantai 3. kantor ini merupakan bangunan yang cukup tua, dibanding usia kerja saya. Aroma "tua" ini dapat tercium dari setting bangunan (model) dan bahan-bahan yang digunakan. dari lantai 1 sampai lantai 3 semua sama... ya, sama-sama tuanya. Hanya lantai 2 yang sedikit sering di modifikasi, karena tuntutan konsumen yang harus mengikuti perkembangan jaman.
Dimana ruang kerja saya? Coba tebak...? ya, betul... saya tidak punya ruang kerja khusus. Meja kerja saya bergabung dengan meja kerja rekan-rekan satu tim dalam divisi yang sama. Letaknya? So, pasti di lantai 3. Ruang kerja kami diletakkan di lantai 3 bukan karena "gengsi" atau "pamor" jabatan dari pekerjaan kami. Tapi memang karena tidak ada ruangan lagi, jadi dikumpulkan menjadi 1 dalam satu ruangan terbuka. Alih-alih pakai sekat, meja saja kakinya tidak ada. Kalaupun ada pasti goyang alias pincang. Tumpukan berkas di sana-sini dan printer plus komputernya selalu setia mendampingi.
Sejak awal perubahan tempat duduk, saya merasa kurang sreg. Maklum kadang kala saya agak peka sama posisi dan hal-hal lain di sekitar lingkungan.
Kembali ke siang itu, saya mengira akan ada teman lembur. Tapi nihil. Teman saya yang gagah, berasal dari Jakarta gak enak badan. Sedangkan yang lainnya tua-tua, so pasti gak ada yang lembur. Rekan yang muda-muda banyak, mereka pemberani semua. tapi di lantai 1. Ya udah, saya lembur sendiri saja. Baru berjalan 2 berkas, komputer ngadat. Sial bener! saya mengumpat. Setelah otak-atik dan setting kabelnya, ternyata ada yang longgar. saya jongkok sejenak memperbaiki kabel itu. Beberapa detik kemudian, ada orang lewat. Bayangannya tampak jelas melewati sela-sela meja saya. Syukurlah, ada teman datang. Pikir saya dalam hati. Usai memperbaiki saya langsung berdiri, dan menyapa "Hai Mas, akhirnya datang juga". Lho kok?... mata saya hanya menyapu angin. Tidak ada seorangpun didepan meja saya. Saya lalu berjalan ke ruang di samping, di depan, di kamar mandi... tetap nihil. gak ada orang. Ah, ni Satpam pasti... mungkin dia sudah turun kembali.

Saya kembali duduk di posisi semula. Baru saja mulai berkas ke-3... Tirai di belakang saya terbuka lebar dgn cara ditarik... Saya susul ke tempat itu. Tidak ada siapa-siapa. Busyet...!! Ngerjain sih ngerjain tapi bener-bener ngedongkolin. Saya kerja kembali. Akhirnya berkas ke-3 selesai. Persis di ujung pekerjaan listrik padam. Wah, yang namanya lantai 3 kalau padam listrik pasti gelap. walaupun siang-siang. Saya merapikan berkas... Debraaakkk... Suara keras Jendelan terbanting. saya benar-benar terkejut. saya susul ke Jendela. ternyata tidak dikunci. Ini pekerjaan cleaning servis yang gak teliti. sambil ngedumel saya pasang kaitnya. Karena padam listrik, saya putuskan pulang saja.


Usai magrib, saya kembali ke kantor. Berkas-berkas harus masuk ke ruang pimpinan esok paginya. So, tuntaskan pekerjaan siang tadi. Toh hanya nge-print. Gak lama. Jam di tangan menunjukkan pukul 19.20 wita. Rumah saya tidak jauh dari kantor. Jalan kaki hanya 5 menit. Selain itu saya masih single, gak ada yang ngelarang kerja malam... Santai menuju kantor tercinta. Usai bertegur sapa dengan pak Satpam yang berkumis tebal, saya naik. Dengan bergurau saya katakan: "jangankan rampok, hantu saja pasti takut melihat Kumis Bapak..." he..he.. dia tertawa. Cocok banget dia jadi Satpam.
Di lantai 3, suasana gelap. Lampu dipadamkan karena hari libur. satu per satu saya nyalakan. Setelah komputer dan printer siap, saya membuka laci dan mengeluarkan berkas. Ahh.. setengah jam saja sudah pasti selesai, bisik saya dalam hati.
Asyik bekerja diringi suara printer, saya mendengar langkah orang di tangga. Beberapa saat saya nantikan, muncul sosok tinggi.. hitam..berkumis... ya, dia pak Satpam. Biasanya dia kontrol sejenak kalau ada yang lembur. Setelah menyapa saya, dia balik turun. saya balik bekerja. Di sudut barat, mata saya menangkap seseorang sedang duduk. "Lho Bu, lembur juga?" sapa saya pada sosok itu. Dia petugas di lantai 3 yang kerap kali lembur tanpa memandang waktu. Karena sapaan tidak dijawab, saya lanjut kerja. Ibu itu memang kadang ramah banget, kadang judes juga. Tapi saya sudah terbiasa.
Akhirnya, berkas kedua selesai. Ternyata lama juga. Sudah pukul 20.15 Wita. Ini akibat printer yang super lambat dan sering error. Seperti yang saya perkirakan, listrik padam lagi... ya, ampun. Hati saya ngedumel. Karena mau cepat pulang, dan janji sama ortu malam ini sembahyangan.
Duduk beberapa saat, mesin genset belum juga nyala. Kemana nie satpam? Gak enak banget rasanya sendirian di lantai 3. So, saya bangun dari duduk menuju ruang sebelah. Pengen nyapa ibu pegawai senior itu. "Selamat malam, bu" sapa saya dalam kegelapan, "Kok lembur sendirian? Ini listrik mengganggu bener ya..." Ibu itu tidak menjawab. "Tadi siang saya menitip data untuk di input, sudah ibu terima?" dia masih tidak menjawab. Akhirnya saya kembali ke kursi kerja. Beberapa saat kemudian lampu menyala kembali. "syukurlah" bisik saya dalam hati. Dengan niat baik, saya kembali menghampiri ibu senior itu.... olala.. ruangannya kosong. kemana ya?
Belum terjawab pertanyaan ini, hp saya berdering, "kamu masih di kantor?" tanya seorang wanita dari seberang.
"Ya.." jawab saya singkat.
"Ingat Loh, sekarang Kajeng Kliwon, pulang yang cepat, kita sembahyang.." ingatnya lagi.
"Beres.." jawab saya seadanya.
 Telpon ditutup. Wanita yang menelpon itu adalah ibu saya.
Saya baru saja mau berbalik, ketika ujung mata saya menangkap sosok ibu senior itu masih duduk di ruangannya. Lho, kapan lewat? kok sudah duduk.
Ibu itu menatap saya, saya tersenyum. Dia diam. saya kembali tersenyum. Kali ini tatap mata saya, 100% ke arah wajahnya... Oh, My god... dia bukan ibu Mm... dia bukan ibu Senior itu... dia... dia.. siapa?  Wajahnya dingin sekali.. Bulu kuduk saya merinding... Dia berdiri, mendekati saya... OMG...Kamu pegawai baru? sapa saya? Dia diam. Dan terus melangkah menuju saya.... persis jarak 2 meter, dia mengangkat wajahnya...
Hannnn...hannn... saya tidak bisa berucap apapun. Langsung berbalik dan berlari menuju tangga. tidak peduli kaki kanan saya terkilir. dan Tas kerja saya tertinggal.
Dengan napas ngos-ngosan. saya tiba di pos satpam.... Kosong... saya langsung berlari pulang.
Keesokan harinya, saya baru tahu, malam itu tidak ada yang lembur. Lalu siapa wanita itu??? saya tidak menemukan jawabannya sampai hari ini. Anda yang masih bekerja di sana pasti bisa menjawabnya.....!!???

Tidak ada komentar: